IMPLEMENTASI DAMPAK IPTEK TERHADAP IMAN AGAMA KRISTEN DIKAJI MENURUT PANDANGAN ALKITABIAH
DOI:
https://doi.org/10.55606/corammundo.v1i2.1Keywords:
Dampak Iptek, Pendidikan Agama Kristen, GerejaAbstract
Sains bertujuan untuk menghasilkan sesuatu yang digunakan untuk kehidupan nyata dan memenuhi kebutuhan manusia. Proses perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini merupakan hasil dari penemuan dan penelitian yang dilakukan manusia sebelumnya. Sebenarnya perkembangan tersebut diawali dengan rasa keingintahuan manusia yang sangat besar bahkan Paul Leady mengatakan “Man is curious animals”. Sains dalam arti luas ada sebelum era modern dan dalam peradaban sejarah. Tujuan dalam penelitian ini adalah : 1). Untuk mengetahui dan menganalisis sejauh mana peranan dampak IPTEK terhadap iman Agama Kristem dikaji menurut pandangan alkitabiah. 2) untuk mengetahui dan menganalisis bentuk permasalahan yang dihadapi khususnya sejauh mana tanggungjawab orang Kristen dalam menghadapi IPTEK. Pada penelitian ini, Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif, yaitu data yang dikumpulkan berbentuk kata-kata, gambar, bukan angka-angka. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat pencandraan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi atau daerah tertentu Hasil dalam penelitian ini dapat disimpulkan IPTEK dalam pandangan Alkitab dapat ditemukan dalam Amsal 1:5, “baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu dan baiklah orang yang berpengertian memperoleh bahan pertimbangan”. Berdasarkan kutipan ayat ini maka dituntut untuk setiap pribadi orang percaya (sebutan lain bagi orang Krisen) menjadi bijak dalam mendengar lalu menjadi orang yang suka belajar (menambah ilmu). Sehingga kecanggihan gadget tidak disikapi dengan negatif namun dengan pertimbangan yang bijak. Tuhan menghendaki segala pekerjaan untuk kebutuhan dikerjakan dengan sebaik-baiknya. Sebab Tuhan sendiri yang memberikan pengertian dan pengetahuan, keahlian, dalam berbagai pekerjaan kepada seseorang (Kel.35:31). Sebagai mitra Allah maka manusia diberi kemampuan untuk mengetahui namun tetap dalam rasa hormat dan tunduk terhadap otoritas Allah Sang Pencipta (Ams.1:7). Iman Kristen memberikan dasar kepada kita untuk menerima perkembangan IPTEK yang ada dalam iman Kristen yang menjadi dasar IPTEK adalah Tuhan.
References
Bernhard Kieser. 1987. Moral Dasar: Kaitan Iman dan Perbuatan. Yogyakarta: Kanisius
Boulton,Wayne G., Thomas D. Kennedy, and Allen Verhey (eds).1996. From Christ to the world: Introductory Reading in Christian Ethic., Gran Rapids: Wm B. Eerdmans
Brownlee,M. 1997.Tugas Manusia Dalam Dunia Milik Tuhan. BPK GM Jakarta.
Chamblin, J. Knox., 2006. Paul and The Self: Apostolic Teaching For Personal Wholeness. Terjemahan, Penerbit Momentum : Jakarta
Conner, Kevin J., 2004. A Practical Guide To Christian Belief, terjemahan, Penerbit Gandum Mas: Malang.
Darmaputera, Eka.1987. Etika Sederhana Untuk Semua : Perkenalan Pertama. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
J.A.B. Jongeneel. 1980. Hukum Kemerdekaan: Buku Pegangan Etik Kristen, Jilid 1: Bagian Umum. Jakarta: BPK Gunung Mulia
Karel Sosipater. 2010. Etika Perjanjian Lama. Jakarta: Suara Harapan Bangsa
Lexy. J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000)
Nasikun, Sistem Sosial Indonesia (Jakarta: Rajawali Press, 2009)
Pius A. P, M. Dahlan, Kamus Ilmiah Popular, (Surabaya: Arkola, 1994)
Pamerdi Giri Wikoso dkk, Ilmu Sosial dan Budaya dasar, (Salatiga: Fiskom Press, 1990)
Paulus Kristanto. “Prinsip-Prinsip Dasar pendidikan Agama Kristen Yang Alkitabiah.”Pistis.Vol. 1.No. 3 2002
Robert R. Boehlke. Sejarah Perkembangan Pemikiran dan Praktek PAK dari Plato sampai Ig. Layola cetaka 6. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2002
Winona Walworth, Educational Curriculum, dalam Introduction to Biblical Christian Educaion, Chicago: Moody Press, 1981
Yonatan Alex Arifianto, “Peran Gembala Menanamkan Nilai Kerukunan Dalam Masyarakat Majemuk,” Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen 3, no. 1 (2020):