Menyikapi Fenomena Flexing Berdasarkan Spiritualitas Keugaharian

Authors

  • Sondang Lubis Teologi Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Tarutung

DOI:

https://doi.org/10.55606/sinarkasih.v2i4.406

Keywords:

The Phenomenon of Flexing, the Spirituality of Modesty, Flexing

Abstract

The purpose of this research is to understand that the current development of technology has brought about a phenomenon known as flexing. People who frequently show off their wealth, possessions, and achievements on social media are referred to as flexing. This study employs expert theories related to the spirituality of modesty, particularly A. Setyo Wibowo's theory, which emphasizes sophrosyne (moderation). Modesty teaches individuals to live sufficiently, without excess. The study uses a qualitative research method with a phenomenological approach. Data collection techniques include observation and in-depth interviews. The findings of this study suggest that the phenomenon of flexing should be addressed through the spirituality of modesty by practicing gratitude in all circumstances, learning self-control, and living with love. Thus, society and social media users are encouraged to always embrace the spirituality of modesty.

References

Arsyad, J. H. (2022). Fenomena flexing di media sosial dalam aspek hukum pidana. Jurnal Cakrawala Informasi, 2(1), 10–28. https://doi.org/10.54066/jci.v2i1.158

Astuti, E. S. B. (2022). Spiritualitas keugaharian: Sebagai respon terhadap pola hidup hedonisme di era digital. Teologi Praktika, 3(1).

Astuti, E. S. B. (2022). Spiritualitas keugaharian: Sebagai respons terhadap pola hidup hedonisme di era digital. Jurnal Teologi Praktika, 3(1), 24–35. https://doi.org/10.51465/jtp.v3i1.41

Astuti, E. S. B. (2022). Spiritualitas keugaharian: Sebagai respon terhadap pola hidup hedonisme di era digital. Teologi Praktika, 3(July), 1.

Benyamin, N. C. (2018). Spiritualitas dalam Doa Bapa Kami. Jurnal Abdiel: Khazanah Pemikiran Teologi, Pendidikan Agama Kristen, dan Musik Gereja, 2(2), 32–42. https://doi.org/10.37368/ja.v2i2.30

Charies. (1999). Kode uang cara menjadi kaya dengan kode Yahudi kuno. Pinang.

Christie, C. (2022, March 21). Heboh istilah flexing, ajaran hal ini agar anak tidak sombong di media sosial. Jawaban. https://www.jawaban.com/read/article/id/2022/03/21/93/220321114702/heboh_istilah_flexingajarkan_hal_ini_agar_anak_tidak_sombong_di_media_sosial//all

Creswell, J. W. (2014). Research design: Pendekatan metode kualitatif, kuantitatif, dan campuran. Yogyakarta: Sage Publication.

Creswell, J. W. (2016). Research design. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Drewes. (2016). Satu Injil tiga pekabar. BPK Gunung Mulia.

Enos, M. (2022). Spiritualitas keugaharian sebagai respons teologis-sosiologis terhadap kerusakan lingkungan di Desa Radda’ Kabupaten Luwu Utara.

Fatmawati, D. (2022). Faktor-faktor penyebab gaya hidup hedonisme mahasiswa factors caused student lifestyle hedonism. Jurnal Attending, 1(3), 463–472.

Ginting, E. (2022). Keugaharian: Memaknai konsep kesederhanaan dalam ajaran Yesus dan ajaran Buddha terhadap konteks FOMO syndrome. ABIP: Jurnal Agama Budha dan Ilmu Pengetahuan, 8(2), 126–136. https://doi.org/10.53565/abip.v8i2.672

Hananto, D. (2022). Kristus aktor flexing yang memperjuangkan nilai tanggapan atas fenomena flexing. Fides Et Ratio, 7(2).

Harahap, R. S. N. (2018). Renungan hari ini: Bersyukur dalam nama Tuhan (Mazmur 106:47). http://gkpa.or.id/?reff=bacaartikel&a=3d0d23275188f96b83a1b9e3a3fb30d8

Harahap, R. S. N. (2023). Renungan hari ini: ‘Berilah kami makanan yang secukupnya’ (Matius 6:11).

Hidayat, U. F. (2022). Penerapan spiritualitas keugaharian melalui pembelajaran sekolah minggu. Teologi dan Pendidikan Kristen, 4(2), 166–179. https://doi.org/10.46817

Irawan, S. B. (2019). Potret gaya hidup hedonis di kalangan mahasiswa (Studi kasus: Mahasiswa FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2014 - 2016) [Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta].

Khayati, N., Apriliyanti, D., Sudiana, V. N., Setiawan, A., & Pramono, D. (2022). Fenomena flexing di media sosial sebagai ajang pengakuan kelas sosial dengan kajian teori fungsionalisme struktural. Jurnal Sosialisasi, 9(2), 6.

Khayati, N., Apriliyanti, D., Sudiana, V. N., Setiawan, A., & Pramono, D. (2022). Fenomena flexing di media sosial sebagai ajang pengakuan kelas sosial dengan kajian teori fungsionalisme struktural. Sosialisasi, 9(2), 188.

Knox College. (2003). The high price of materialism.

Langi, E. (2023, September 21). Bacaan Alkitab Mazmur 106:1, bersyukur dan memuji Allah. Manado Tribun News. https://manado.tribunnews.com/2023/09/21/bacaan-alkitab-mazmur-1061-bersyukur-dan-memuji-allah

Limbong, N. (2020). Spritualitas keugaharian. Jurnal, 4(1), 104–114.

Manullang, G. (2003). Spiritualitas ciptaan dan hidup ugahari. Logos, 2(1), 27–48. https://core.ac.uk/download/pdf/267032902.pdf

Ministri. (n.d.). Membangun penguasaan diri. https://www.abbaloveministries.org/membangun-penguasaan-diri/

Moleong, L. J., & Surman, T. (2019). Metodologi penelitian kualitatif. PT. Remaja. Bandung.

Mutmainnah, M., Nusantara, A. F. P., & Wijaya, A. R. (2023). Fenomena flexing dalam ekonomi Islam. Ilmu Sosial, Ekonomi dan Bisnis, 5(1), 1–10.

Nugraheny, D. E., & Rastika, I. (2023, March 2). Jokowi: Aparat birokrasi jangan pamer kekayaan di medsos, tidak pantas. Kompas. https://nasional.kompas.com/read/2023/03/02/14562691/jokowi-aparat-birokrasi-jangan-pamer-kekayaan-di-medsos-tidak-pantas?page=all

Nurhayat, E., & Noorrizki, R. D. (2022). Flexing: Perilaku pamer kekayaan di media sosial dan kaitannya dengan self-esteem. Flourishing Journal, 2(5), 368–374. https://doi.org/10.17977/um070v2i52022p368-374

Pasaribu, S. M. (2020). Warta jaringan: Merespon, menjalin kemitraan pangan, masa depan.

Patasik, H., Asniati, & Lungan, N. (2023). Spiritualitas ugahari dalam mengatasi fenomena flexing pemuda Kristen di era revolusi industri 4.0. Jurnal Teologi dan Misi, 6(1). https://jurnal.sttarrabona.ac.id/JurnalSTTA/

Patastik, H. (2023). Spiritualitas ugahari dalam mengatasi fenomena flexing pemuda Kristen di era revolusi industri 4.0. Jurnal Teologi dan Misi, 6(1), 4.

Pattinama, C. (2017). Spiritualitas keugaharian: Perspektif pastoral.

Pattinama, C. (2018). Spiritualitas keugaharian: Perspektif pastoral. Panel Diskusi HUT Pendidikan Teologi Ke-132.

Poerwadarminta. (2005). Kamus umum bahasa Indonesia. Jakarta.

Pronoto, D. S. (2017). Studi eksegesis ungkapan mengucap syukur dalam segala hal menurut 1 Tesalonika 5:18.

Purba, S. (2022). Literasi digital: Sebuah upaya pelaku pendidikan agama Kristen dalam membangun integritas remaja gereja. Jurnal Shanan, 6(2), 183–200. https://doi.org/10.33541/shanan.v6i2.4086

Raharja, H. F., Astuti, T. M. P., Atmaja, H. T., Lestari, P., & Handoyo, E. (2023). Peran pendidikan karakter untuk menghadapi tren flexing di era teknologi. Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana (PROSNAMPAS), 6(1), 369–374.

Relazki. (2024). Rahasia kekayaan yang jarang diketahui: Bersyukur untuk meningkatkan kualitas hidup Anda. https://baznas.jogjakota.go.id/detail/index/26910

Rifda, A. (2015). Spritualitas ciptaan dan hidup ugahari. Theologia Practica, 2(1), 14.

Santosa, Y. (2010). Mengenal arti kata Yahudi.

Saputra, M. J. (2022). Flexing & kesombongan. Oase: Jurnal Pemikiran Kristen, 1(2), 3–6.

Wignjosoebroto, S. (2017). Kepemimpinan dan spritualitas keugaharian. Logos, 2(1), 9.

Published

2024-10-04

How to Cite

Sondang Lubis. (2024). Menyikapi Fenomena Flexing Berdasarkan Spiritualitas Keugaharian. Sinar Kasih: Jurnal Pendidikan Agama Dan Filsafat, 2(4), 77–96. https://doi.org/10.55606/sinarkasih.v2i4.406